Pages

Minggu, 12 Februari 2012

Leverage



A.   PENGERTIAN LEVERAGE
Leverage dalam pengertian bisnis mengacu pada penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan dimana dalam penggunaan aset atau dana tersebut perusahaan harus mengeluarkan biaya tetap atau beban tetap. Penggunaan asset (aktiva) atau dana tersebut pada akhirnya dimaksudkan untuk meningkatkan keuntungan potensial bagi pemegang saham. Jadi laverage dapat di artikan sebagai penggunaan aktiva atau dana di mana untuk menggunakan dana tersebut peruasahaan harus menutupi biaya tetap atau beban tetap.

B.   JENIS – JENIS LEVERAGE
Dalam suatu perusahaan di kenal dua macam leverage, yaitu leverage opersi (operating leverage) dan leverage keuangan (financial leverage). Penggunaan kedua leverage ini dengan tujuan agar keuntungan yang di peroleh lebih besar dari pada biaya asset dan sumber dananya. Dengan demikian penggunaan leverage akan meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham. Dan sebaliknya leverage dapat meningkatkan risiko keuntungan. Jika perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebiih rendqah dari biaya tetap maka penggunaan leverage akan menurunkan keuntungan pemegang saham. Untuk lebih jelas mari kita lihat penjelasan kedua jenis leverage berikut :


a.   Leverage Operasi (Operating Leverage)
Leverage operasi merupakan leverage yang timbul pada saat perusahaan menggunakan aktiva yang memiliki biaya – biaya operasi tetap. Biaya tersebut misalnya biaya penyusutan gedung dan peralatan kantor, biaya suransi dan biaya lain  yang muncul dari penggunaan fasilitas dan biaya manajemen. Dalam jangka panjang semua biaya bersifat variabel artinya dapat berubah sesuai dengan jumlah produk yang di hasilkan. Oleh karena itu, dalam analisis ini di asumsikan dalam jangka pendek. Biaya operasi tetap di keluarkan agar volume penjualan dapat menghasilkan penerimaan yang lebih besar dari pada seluruh biaya operasi tetap dan variabel.
Pengaruh yang timbul dengan adanya biaya operasi tetap yaitu adanya perubahan dalam volume penjualn yang menghasilkan perubahan keuntungan atau kerugian operasi yang lebih besar dari proporsi yang telah ditetapkan. Leverage operasi juga memperlihatkan pengaruh penjualan terhadap laba operasi atau laba sebelum bunga dan pajak yang di peroleh. Pengaruh tersebut dapat di cari dengan menghitung besarnya tingkat leverage operasinya.


Tingkat Leverage Operasi (Degree Of Operating Leverage)
Tingkat leverage operasi atau DOL adalah persentase perubahan dalam laba operasi (EBIT) yang di sebabkan perubahan satu persen dalam output (penjualan). Dengan demikian maka :



 Tingkat elastisitas
Operasi pada unit  
Output penjualan

 
 





Atau :


 
 

                                                                                                          
Atau :


 
 



Di mana  :
                       = DOL dari penjualan dalam unit
                           = DOL dsri penjualan dalam rupiah
                            EBIT           = Laba operasi sebelum bunga dan pajak
                            P                 = Harga per unit
                            V                 = Biaya variabel per unit
                            (P – V)        = Marjin kontribusi per unit
                            Q                 = Kuantitas (unit) barang yang diproduksi atau dijual
                            FC               = Biaya tetap
                            VC              = Biaya variabel tetap
                            S                 = Penjualan

                            Laba Operasi (EBIT)  =
                                                      EBIT   = 
b.    Leverage Keuangan (Financial Leverage)
Leverage keuangan merupakan penggunaan dana dengan beban tetap dengan harapan atas penggunaan dana tersebut akan memperbesar pendapatan per lembar saham. Masalah leverage keuangan baru timbul setelah perusahaan menggunakan dana dengan beban tetap.
Efek yang menguntungkan dari leverage keuangan sering di sebut traiding in equity. Leverage keuangan itu merugikan apabila perusahan tidak dapat memperoleh pendapatan dari penggunaan dana tersebut lebih besar  dari pada beban tetap yang harus di bayar. Nilai leverage keuangan positif atau negatif di nilai berdasarkan pengaruh leverage yang di miliki terhadap pendapatan per lembar sahm (EPS).


Analisis Titik Indifferen Atau Analisis Hubungan EBIT – EPS
Analisis tiitik indifferen adalah analisis untuk menentukan titik yang menunjukkan tingkat laba opersi (EBIT) yang menghasilkan laba per lembar saham (EPS) yang sama untuk dua pilihan struktur modal. Untuk menentukan titik indifferen atau titik impas EBIT – EPS di antara alternatif pendanaan, dimulai dari menghitung laba per lembar saham (EPS) dengan rumus sebagai berikut :


 
 



Dimana :
EPS   = Earning per share = Pendapatan per lembar saham
I         = Bunga hutang obligasi
PD     = Dividen tahunan saham preferen
t         = Tarif pajak perusahaan
NS     = Jumlah lembar saham biasa
Penentuan Titik Indifferen
Untuk menentukan titik indifferen antara dua pilihan (alternatif) pembelanjaan atau pendanaan dapat di tentukan secara matematis dengan menggunakan rumus umum untuk menyatakan EPS pada setiap alternatif sebagai berikut :



 
 



Dimana :
EBIT 1,2  = EBIT pada titik indifferen antara dua alternatif                   pembelanjaan yang ada, dalam hal ini adalah alternatif pendanaan 1 dan alternatif pendanaan 2
I1 , I2      =  Bunga tahunan yang di bayarkan untuk pendanaan alternatif 1 dan 2
PD1,PD2  = diveden saham preferen tahunan yang di bayarkan pada pendanaan alternatif 1 dan 2
t               = Tarif pajak perusahaan
NS1,NS2   = Jumlah besar saham biasa yang beredar dalam alternatif pendanaan 1 dan 2

Tingkat Leverage Keuangan (Degree Of Financial Leverage)
Tingkat leverage keuangan atau DFL merupakan persentase perubahan laba per lembar saham (EPS) yang di akibatkan adanya perubahan dalam laba (EBIT). Dengan kata lain DFL merupakan ukuran kuantitatif dari sensitivitas EPS perusahaan akibat perubahan  dalam laba operasi perusahaan (EBIT)


 Tingkat laverage
     Keuangan        
        (DFL)

 
 




Atau :


 
 



Atau :



 
 




       Dimana :
DFL S rupiah  = DFL dari penjualan dalam rupiah
DEBIT        = Laba bersih sebelum bunga dan pajak
P                = Harga per unit
V                = Biaya variabel per unit
(P – V )      = Margin kontribusi per unit
Q               = Kuantitas (unit) barang yang di produksi atau di jual
FC             = Biaya tetap
VC             = Biaya variabel total
S               = Penjualan
t                = Pajak penghasilan
PD            = Dividen yang di bayar
I                = Bunga tahunan yang di bayar

c.    Leverage Total (Total Leverage)
      Leverage total atau sering di sebut leverage kombinasi merupakan gabungan atau kombinasi antara leverage operasi dan leverage keuangan. Artinya kita melakukandua langkah pengaruh perubahan penjualan terhadap EPS. Langkah pertama melihat pengaruh penjualan terhadap EBIT yang di analisis dengan DOL. Sedangkan langkah ke dua adalah pengaruh EBIT terhadap EPS yang di analisis dengan DFL. Dalam leverage total ini kita langsung melihat pengaruh perubahan penjualan terhadap EPS.
     Tingkat leverage total atau DTL peusahaan pada tingkat penjualan tertentu sama dengan persentase perubahan EPS yang di akibatkan persentase perubahan EPS yang di akibatkan persentase perubahan penjualan yang menyebabkan perubahan EPS tersebut, jadi :


 
 

  


Atau
 


 
Atau :







Atau dengan mengalikan DOL dengan DFL maka akan di peroleh :


 
 


                                                                                                                                       


C.     RASIO CONVERAGE (COVERAGE RATIO)
       Rasio converage merupakan salah satu cara untuk mengetahui kapasitas hutang perusahaan. Kapasitas hutang adalah jumlah maksimum hutang dimana perusahaan mampu melunasi secara memadai. Rasio ini bagaimana di ketahui didesain untuk menghubungkan biaya – biaya keuangan perusahaan dengan kemampuan perusahaan untuk membayarnya.
       Rasio converage yang sering digunakan adalahinterest converage ratio. Rasio berasal adalah EBIt periode tertentu dibagi dengan biaya bunga periode tertentu,dengan rumus :


 
 


                                                                                                                                   
Rasio interest coverage hanya menunjukkan bahwa penghasilan perusahaan sudah mencukupi untuk membayar bunganya. Untuk itu sangat berguna apabila kita menghitung rasio kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh hutang pokok dan bunganya. Rasio ini di kenal sebagai rasio converage untuk seluruh hutang. Rumusnya adalah :


 
 



BAB III
KESIMPULAN
U Leverage dalam pengertian bisnis mengacu pada penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan dimana dalam penggunaan aset atau dana tersebut perusahaan harus mengeluarkan biaya tetap atau beban tetap.
U Leverage operasi merupakan leverage yang timbul pada saat perusahaan menggunakan aktiva yang memiliki biaya – biaya operasi tetap.Dimana :

4 komentar:

Unknown mengatakan...

Selamat malam, terima kasih atas penjelesannya mbak. Saya hendak tanya apakah bank memiliki otoritas legal untuk me-leverage dana yang berasal dari bantuan dana likuiditas atau funding dari lembaga keuangan internasional. misal funding memberi $500 juta dan bank memiliki kemampuan leverage hingga $ 5 milyar? Apakah bank dapat melakukannya?

Unknown mengatakan...

Selamat malam, terima kasih atas penjelesannya mbak. Saya hendak tanya apakah bank memiliki otoritas legal untuk me-leverage dana yang berasal dari bantuan dana likuiditas atau funding dari lembaga keuangan internasional. misal funding memberi $500 juta dan bank memiliki kemampuan leverage hingga $ 5 milyar? Apakah bank dapat melakukannya?

Anonim mengatakan...

izin copy yaa :)

restu mengatakan...

izin copy
saya juga mau nanya, dari segi ekonomi dan sosial,apakah penggunaan leverage keuangan dapat di benarkan?

Posting Komentar